Taat Kepada Pemerintah
Taat Kepada Pemerintah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 18 Muharram 1447 H / 14 Juli 2025 M.
Kajian Tentang Taat Kepada Pemerintah
Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai hak-hak pemimpin yang wajib ditunaikan oleh rakyatnya. Dari sekian hak tersebut, baru satu yang dijelaskan, yaitu kewajiban rakyat untuk taat kepada pemimpinnya.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ – ثَلاَثاً- قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
“Agama adalah nasihat -beliau mengulangnya tiga kali-.” Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, untuk siapa nasihat itu?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Nasihat untuk Allah, kitab Allah, Rasul Allah, para pemimpin kaum muslimin, dan seluruh kaum muslimin.” (HR. Muslim)
Lihat juga: Hadits Arbain Ke 7 – Agama Adalah Nasihat
Syaikh rahimahullah berkata:
“Akan tetapi, seandainya para penguasa lalai dalam memenuhi hak rakyatnya, tidak memberikan hak-hak mereka, dan lebih mengutamakan dunia untuk kepentingan pribadi, serta melakukan perbuatan dosa dan maksiat, apakah boleh umat memberontak? Apakah para dai dan pendakwah boleh membicarakan aib para penguasa di atas mimbar, di majelis-majelis, untuk memengaruhi manusia?
Hakikatnya, dalam masalah ini, wajib bagi kita untuk meluruskan sikap berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits-hadits beliau. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِي أَثَرَةٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا
“Sesungguhnya setelahku akan terjadi ‘atsarah (penguasa yang mementingkan diri sendiri)’ dan ada perkara-perkara yang kalian ingkari.”
Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami jika kami menemui hal itu?”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِي عَلَيْكُمْ، وَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الَّذِي لَكُمْ
“Tunaikanlah hak yang menjadi kewajiban kalian, dan mintalah kepada Allah hak kalian.” (Mutafaqqun Alaih)
Ini adalah nasihat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita diperintahkan untuk bersabar.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ، وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ، وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian, mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci mereka dan mereka membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka melaknat kalian.”
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah boleh kami memerangi mereka dengan pedang?”
Beliau menjawab:
لَا، مَا أَقَامُوا فِيكُمُ الصَّلَاةَ، وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلَاتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ وَلَا تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ
“Tidak, selama mereka masih menegakkan shalat di tengah kalian. Jika kalian melihat sesuatu yang kalian benci dari para pemimpin kalian, bencilah perbuatannya, namun janganlah kalian melepaskan ketaatan (kepada pemimpin).” (HR. Muslim)
Jadi selama para pemimpin masih mengizinkan untuk menegakkan shalat, maka tidak diperbolehkan melepaskan ketaatan kepada mereka. Tetaplah taat. Ini adalah nasihat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita wajib menaati Rasul. Ketaatan kepada pemimpin dalam perkara yang hak merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Menghadapi pemimpin yang buruk dapat kita pelajari dari peristiwa di masa lalu, seperti saat munculnya Hajjaj bin Yusuf. Bagaimana kaum salaf menyikapi hal tersebut? Para ulama menyatakan bahwa Hajjaj bin Yusuf merupakan bagian dari azab Allah atas kaum itu. Maka, janganlah azab Allah dihadapi dengan pedang. Azab Allah seharusnya dihadapi dengan kembali kepada-Nya, agar Allah mengangkat azab tersebut. Karena itu, sikap terbaik adalah menaati apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Al-Imam ath-Thahawi rahimahullah dalam kitab Syarah Ath-Thahawiyyah, halaman 428, berkata: “Kita tidak memandang bolehnya keluar dari ketaatan kepada para penguasa, walaupun mereka zalim. Dan kita juga tidak mendoakan keburukan atas mereka.”
Ketika seseorang berpegang teguh pada manhaj Ahlusunnah wal Jamaah dalam hal ketaatan kepada pemimpin, lalu diuji terutama di zaman sekarang apakah ia mampu bertahan? Dalam praktiknya, banyak yang justru tidak kuat. Banyak yang tergelincir, ikut-ikutan, terlebih jika manhaj dan akidahnya tidak kokoh. Maka, mudah terseret arus. Oleh karena itu, peganglah teguh hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Kita juga diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta.” (HR Bukhari)
Namun demikian, kita tetap tidak diperbolehkan memberontak atau mengangkat pedang, keluar dari ketaatan terhadap pemimpin. Maka Kita harus menempuh jalan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita tidak boleh mencabut ketaatan dari para pemimpin. Mentaati pemimpin merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ …
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul, serta ulil amri di antara kalian.” (QS. An-Nisa [4]: 59)
Yang harus kita pahami, bahwa kerajaan, kekuasaan, hukum, dan khilafah semua perkara tersebut berada di tangan Allah subhanahu wa ta’ala. Allah memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mencabut dari siapa yang Dia kehendaki. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ
“Katakanlah: Wahai Allah, Pemilik kekuasaan! Engkau memberikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau mencabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 26)
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan link download kajian “Taat Kepada Pemerintah” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55334-taat-kepada-pemerintah/